Hadiri Hajat Laut Nelayan Nusawiru, Bupati Jeje Ajak Masyarakat Bersyukur

PANGANDARAN JAWA BARAT - Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata menghadiri Syukuran Nelayan atau Hajat Laut Nelayan Nusawiru tahun 2023 di PPI Nusawiru  Cijulang. Senin (07/08/2023). 

Baca juga: Pererat Tali Silaturahmi Jelang Bulan Suci Ramadhan, Ketua PKK Desa Sukahurip Adakan Tradisi Munggahan

Hadir dalam syukuran tersebut, Hj. Ida Nurlaela Wiradinata, Anggota DPRD Prov. Jawa Barat Ijah Hartini, Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin H MM, Perwakilan TNI AD dan AL, Camat Cijulang Dra. Hj. Ayi Rohanah M. Pd dan seluruh warga yang hadir. 

Dalam sambutannya, Bupati Pangandaran mengimbau kepada masyarakat agar menjaga keseimbangan alam dengan menjaga laut. 

Baca juga: Wabup Pangandaran H. Ujang Endin Buka Kegiatan Jambore Disaster Respond di Pantai Batukaras

"Yang pertama laut ini harus dipelihara, yang mana kewajiban pemimpin adalah memberi tahu hal-hal yang tidak benar, oleh karenanya saya tidak ingin sesuatu yang salah terjadi dengan laut kita, " ucapnya. 

Menurut Bupati, syukuran nelayan diadakan agar masyarakat mempunyai kesadaran yang lebih baik dan akan selalu diadakan pada saat pergantian tahun baru hijriah. 

Baca juga: Dorong Hilirisasi Industri, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Nikel Morut

"Adanya acara ini juga agar kita senantiasa Tasyakur binnikmat, bersyukur pada Allah...ya, karena dalam surat Ibrahim ayat 5, intinya barangsiapa yang bersyukur kepada Allah maka akan dilipatgandakan nikmatnya, barangsiapa yang kufur akan diberikan siksa yang pedih, " Katanya. 

Bupati Jeje menyarankan untuk terus merawat adat budaya tetapi juga mesti terus memegang teguh nilai agama. 

Baca juga: Pendiri KPKers Timor Leste Ucapkan Terima Kasih Kepada Atase Pendidikan KBRI Timor Leste

"Sebagai bagian dari kehidupan nelayan, tentu yang harus kita jadikan pegangan yaitu adat, budaya, dan ciri khas harus tetap dijaga dan dirawat tetapi agamanya juga terjaga dan tidak boleh dilanggar, " katanya. 

Bupati Jeje pun menegaskan untuk menghindari syirik atau menyekutukan Allah SWT. 
"Kita harus membuang sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Jangan buang kepala kerbau ke laut, tidak usah ngasih makan ikan karena Allah sudah mengatur rejeki mereka, itu adalah sesuatu yang makruh harus dihindari, " Ujarnya. (Anton AS)

Baca juga: DPP AJMII dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Barat Sepakat Tingkatkan Kemampuan Literasi Siswa SMK/SMA